Sabtu, 27 Agustus 2011

Puisi Kesedihan

Puisi Kesedihan “amarahku….”
sunyi sendiri menatap tubuh kotor tak bernyawa
bukan impian untuk mati diatas keindahanmu
merangkak dan mengais sisa sisa idealisme
entahlah….
gunung gunung sampah mendongak sombong
demi sebuah nama yakni kebersihan
sombong dan angkuh pada pertiwi
demi sebuah nama yakni keindahan
mungkinkah…
(semalam aku lihat orang orang diangkat dari tumpukan sampah)
semua sisa sisa sampah kotor idealisme
semua sisa sisa keangkuhan politisme
anjing kalian..!!!
bantar gebang histeris dalam diam

salahkah sebuah nama untuk nyawa?
salahkah sebuah impian untuk sesuap nasi?
bagiku tidak!!!!
pikir!! renungkan!!! dari mana asal semua???!!!
babi kalian…!!!
bantar gebang bukan kuburan tapi sekarang sudah

mereka tumbal tumbal sebuah nama
dimana kepala dan otak kalian ketika bertindak?
bantar gebang bukan sampah,
pengais dan pemulung bukan sampah
kalian yg sampah!!!
kalianlah sampah sampah yg pantas mati..
(derita mereka menyesakkan dada)

ya robb yang maha pengasih…
mohonkan pada kami welas asihmu
demi sesuap nasi..
demi sebuah nama…
demi sebuah harga diri..
demi sebuah ….
nyawa….